Modul Praktikum Statistik Industri Laboratorium  Pengukuran dan  Statistik


Modul A - Pengujian Distribusi
Pengujian hipotesis kompatibilitas (goodness of fit) merupakan pengujian hipotesis untuk menentukan apakah suatu himpunan frekuensi yang diharapkan sama dengan frekuensi yang diperoleh dari suatu distribusi, seperti distribusi binomial, poisson, normal, atau dari perbandingan lain. Jadi, uji goodness of fit merupakan pengujian kecocokan atau kebaikan suai antara hasil pengamatan (frekuensi pengamatan) tertentu dengan frekuensi yang diperoleh berdasarkan nilai harapannya (frekuensi teoretis). Pada penelitian ini, Chi-Square digunakan untuk menguji apakah frekuensi yang diamati menyimpang secara signifikan dari suatu distribusi frekuensi yang diharapkan. Pengujian ini akan menghasilkan nilai Chi-Square yang akan dibandingkan dengan nilai Chi-Square pada tabel. Bila nilai Chi-Square hitung lebih besar daripada nilai Chi-Square tabel maka hipotesa nol ditolak yang menyatakan data menunjukkan suatu jenis distribusi. Tetapi bila nilai Chi-Square hitung lebih kecil dari nilai Chi-Square tabel maka hipotesa nol diterima dan akan dilanjutkan pada pengujian P-Value untuk mengetahui sejauh mana hipotesa nol diterima.

Modul B - Multi Criteria Decision Making dan Riset Kepuasan Pelanggan
AHP merupakan suatu model pendukung keputusan. Model pendukung keputusan ini akan menguraikan masalah multi faktor atau multi kriteria yang kompleks menjadi suatu hierarki. Hierarki didefinisikan  sebagai suatu representasi dari sebuah permasalahan yang kompleks dalam suatu struktur multilevel dimana level pertama adalah tujuan, yang diikuti level faktor, kriteria, sub kriteria, dan seterusnya ke bawah hingga level terakhir dari alternatif. Dalam menyelesaikan persoalan dengan AHP ada beberapa tahapan, yaitu: penguraian (decomposition), perbandingan berpasangan (pair comparisons), sintesa prioritas (synthesis of priority), dan konsistensi logis (logical consistency).
RKP (Riset Kepuasan Pelanggan) adalah penelitian yang digunakan untuk melihat sejauh  mana tingkat kepuasan pelanggan dari suatu produk/jasa dengan menggunakan instrumen penilaian berupa kuesioner model kano.

Modul C - Desain Eksperimen
Untuk mempelajari fenomena diperlukan adanya penelitian ilmiah. Pelaksanaan penelitian ini dapat dilakukan melalui survei, percobaan, atau pengamatan sesuai dengan disiplin ilmu yang diteliti. Untuk itu diperlukan perancangan yang betul-betul memadai sehingga kesimpulan yang didapat nantinya dapat mewakili populasi. Desain eksperiman hadir sebagai salah satu solusi dalam mengumpulkan informasi dari  suatu hasil percobaan ilmiah.  Desain eksperimen yaitu suatu rancangan percobaan (dengan tiap langkah tindakan yang betul-betul terdefinisikan) sedemikian sehingga informasi yang berhubungan dengan atau yang diperlukan untuk persoalan yang sedang diselidiki dapat dikumpulkan. Desain suatu eksperimen bertujuan untuk memperoleh atau mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya yang diperlukan dan berguna dalam melakukan penyelidikan persoalan yang akan dibahas.

Modul D - Teori Antrian

Antrian adalah suatu kejadian yang biasa dalam kehidupan sehari–hari. Menunggu di depan loket untuk mendapatkan tiket kereta api atau tiket bioskop, pintu masuk jalan tol, kasir supermarket, dan situasi–situasi yang lain merupakan kejadian yang sering ditemui.

Studi tentang antrian bukan merupakan hal yang baru. Antrian timbul disebabkan oleh kebutuhan akan layanan melebihi kemampuan (kapasitas) pelayanan atau fasilitas layanan, sehingga pengguna fasilitas yang tiba tidak bisa segera mendapat layanan disebabkan kesibukan layanan. Pada banyak hal, tambahan fasilitas pelayanan dapat diberikan untuk mengurangi antrian atau untuk mencegah timbulnya antrian. Akan tetapi, biaya karena memberikan pelayanan tambahan pasti menimbulkan pengurangan keuntungan, bahkan sampai di bawah tingkat yang dapat diterima. Sebaliknya, sering timbulnya antrian yang panjang akan mengakibatkan hilangnya pelanggan/nasabah sehingga menimbulkan kerugian pada perusahaan.  Sehingga dilakukan perhitungan jumlah server optimum untuk meningkatkan produktivitas antrian.

Modul E - Modelling System
Dalam dunia Industri banyak terdapat sistem-sistem yang begitu kompleks, misalnya sistem produksi dan sistem inventory. Sampai saat sekarang ini apabila perusahaan ingin merubah salah satu sistemnya untuk membantu ataupun melakukan perbaikan, membutuhkan waktu yang sangat lama dan biaya yang cukup besar, ditambah lagi keberhasilan dari implementasi sistem tersebut sesuai atau tidak dengan harapan yang diinginkan. Untuk itu perlu dibuat suatu modul yang mempelajari sistem yang kompleks tersebut agar  dapat dibuat modelnya. Kegiatan inilah yang disebut dengan pemodelan sistem. Pemodelan sistem dapat membantu kita untuk mempelajari dan memahami sistem yang kompleks tersebut dalam waktu yang cukup singkat. Pemodelan sistem juga membantu kita untuk memahami kelemahan dan kelebihan dari sistem yang ada, sehingga kita dapat melakukan perbaikan-perbaikan dalam sistem yang ada. Pemodelan sistem juga dapat membantu kita dalam melakukan trade off terhadap sistem yang baru sebelum diterapkan di dunia yang nyata. Keuntungan yang dapat diperoleh dari pemodelan sistem ini adalah bahwa kita membutuhkan waktu yang cukup singkat dan biaya yang cukup rendah. Kemudian dapat meminimalisir resiko atas kegagalan implementasi sistem yang baru.
Model didefinisikan sebagai suatu perwakilan atau abstraksi dari sebuah obyek atau situasi aktual. Model memperlihatkan hubungan-hubungan langsung maupun tidak langsung serta kaitan timbal balik dalam istilah sebab akibat. Oleh karena suatu model adalah abstraksi dari realitas, pada wujudnya kurang kompleks daripada realitas itu sendiri. Jadi, model adalah sutau penyederhanaan dari suatu realitas yang kompleks.  Sistem didefinisikan sebagai himpunan atau kombinasi dari bagian-bagian yang membentuk sebuah kesatuan yang kompleks. Namun tidak semua kumpulan dan gugus bagian dapat disebut suatu sistem kalau tidak memenuhi syarat adanya kesatuan (unity), hubungan fungsional, dan tujuan yang berguna. Suatu kawasan dengan berbagai sumber daya dan aktivitas di dalamnya merupakan suatu sistem yang kompleks. Perilaku sistem diartikan sebagai status sistem dalam suatu periode waktu tertentu. Perubahan status sistem tersebut dapat diamati melalui dinamika outputnya. Status sistem dapat berkeadaan transien yaitu adanya perubahan output di setiap satuan waktu atau berkeadaan berkesinambungan (steady state) yaitu adanya keseimbangan aliran masuk dan keluar.

Modul F - Pengendalian Kualitas dengan Pendekatan Six Sigma
Sekitar tahun 1980 dan awal 1990, Motorola merupakan salah satu perusahaan Amerika Serikat dan Eropa yang bersaing ketat dengan perusahaan Jepang. Pemimpin Motorola menyadari bahwa kualitas produk mereka rendah serta tidak memiliki suatu program kualitas. Akhirnya memutuskan untuk menekuni kualitas dengan serius. Tetapi tahun 1987, ada pendekatan baru yang mucul dari bagian komunikasi Motorola yang dinamakan Six Sigma. Dua hal utama yang dilibatkan dalam konsep Six Sigma di Motorola adalah cara yang konsisten untuk keluar dan membandingkan kinerja kebutuhan pelanggan (Pengukuran Sigma) dan target kualitas sempurna (Tujuan Sigma).
Ada banyak pengertian Six Sigma. Six Sigma diartikan sebagai tools berteknologi canggih yang digunakan oleh para stistikawan dalam memperbaiki atau mengembangkan proses atau produk. Six Sigma diartikan karena kunci utama perbaikan Six Sigma menggunakan metode-metode statistik, meskipun tidak secara keseluruhan membicarakan tentang statistik.


0 Comment to " "

Post a Comment